MANFAAT RADIOISOTOP DALAM
BIDANG INDUSTRI
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mengikuti
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017
SMA PGRI Balaraja
Tangerang
Disusun Oleh :
1.
Fahmi Rahmansyah NIS
1415.10.057
2. Muhammad
Erwin NIS
1415.10.103
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA PGRI BALARAJA TANGERANG BANTEN
2017
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR
PENGESAHAN
MANFAAT
RADIOISOTOP DALAM BIDANG INDUSTRI
Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I, Pembimbing
II,
Euis Nurliati S.Pd Neng Sumiati S.Pd
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Kepala
SMA PGRI Balaraja
Mukhammad Firdaus, S.Pd
Tanggal:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Penulis
panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis "Manfaat Radioisotop Dalam Bidang
Industri" sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Karya tulis ini penulis susun untuk memenuhi
salah satu syarat mengikuti ujian sekolah dan ujian nasional di SMA PGRI
Balaraja. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.
Mukhammad
Firdaus, S.Pd. selaku kepala sekolah SMA PGRI Balaraja;
2.
Euis
Nurliati, S.Pd, selaku pembimbing I;
3.
Neng Sumiti,
S.Pd. selaku pembimbing II;
4.
Kosim, S.Pd,
selaku wali kelas XII IPA 2;
5.
Bapak/Ibu
Dwan Guru dan Staf Tata Usaha yang memberkan motivasi serta dorongan;
6.
Orang Tua
tercinta yang senantiasamemberikandukungan moral dan senantiasa berdoa untuk
kelancaran study penulis
7.
Teman-Teman
yang tiga tahun terakhir ini, telah member dukungan dan bantuan dalam
mengerjakan karya tulis ini.
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan,
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Balaraja,
Maret 2017
Penyusun
----------------------------------------------------------------------------------------------------
MOTTO
Pendidikan adalah suatu keharusan, kebutuhan dan kewajiban bagi setiap orang untuk meraih kesuksesan.
Pendidikan adalah suatu keharusan, kebutuhan dan kewajiban bagi setiap orang untuk meraih kesuksesan.
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan untuk para dewan guru, teman-teman di SMA PGRI Balaraja dan untuk keluarga tercinta, karena tanpa dukungan mereka semua, ini mungkin tidak akan pernah ada artinya, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................ i
LEMBAR
PENGESAHAN.............................................................................................. ii
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN................................................................................ iii
KATA
PENGANTAR........................................................................................................... iv
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... vi
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah................................................................... 1
B.
Identifikasi
Masalah............................................................................ 2
C.
Pembatasan
Masalah.......................................................................... 2
D.
Rumusan
Masalah................................................................................ 3
E.
Tujuan
Penelitian.................................................................................. 3
F.
Manfaat
Penelitian................................................................................ 3
BAB
II KERANGKA TEORI
A. Pengertian Radioisotop...................................................................... 4
B. Penggunaan Radioisotop Dalam bidang industri.............. 5
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian...................................................... 9
B. Metode Penelitian............................................................................... 10
C. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 11
BAB
IV PEMBAHASAN
A. Manfaat Radioisotop Dalam Bidang Industri................... 13
B. Teknik Radioisotop............................................................................ 13
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................... 18
B. Saran.............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 19
LAMPIRAN............................................................................................ 20
BIODATA PENULIS............................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Radioisotop
adalah isotopdari zat radioaktif yang dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan
neuron isotop suatu unsur yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia
yang sama, radioisotope dapat digunakan sebagai perunut, sipencari jejek,
berperan dalam menentukan usia sebuah fosil dan sumber radisi.
Penggunaan
radioisotope sebagai perunut didasarkan ikatan bahwa isotop radio aktif mempunyai
sifat kimia yang sama dengan isotop stabil, dalam bidang industry radioisotope juga
sering digunakan sebagai pemeriksaan tanpa merusak, mengontro lketebalan bahan,
pengawetan bahan, meningkatkan mutu tekstil, aplikasi radioisotop sipencari jejek
ini dibidang pertanian tidak kalah menariknya. Radioisotop dapat digunakan untuk
merunut gerakan pupuk disekitar tanaman setelah ditabur.
Begitu
juga dibidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan
oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia
sebuah fosil dapat diketahui dari jejek radioisotop karbon-14. Ketika mahluk hidup
masih hidup, kandungan karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan
di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar
14 dpm dalam 1 gram karbon. Radiasi yang dipancarkan radioaktif dapat menyebabkan
kerusakan terhadap organ tubuh manusia, misalnya; efek somatik akibatnya akan tampak
dalam kurun waktu yang relative dekat. Yang termasuk di dalamnya antara lain; kerusakan
pada system saraf, system pencernaan, sum-sum atau sel darah, organ reproduksi,
kelenjar thyroid, paru-paru dan ginjal.
Berdasarkan
keingintahuan yang mendalam tentang manfaat radioisotop dalam bidang industri,
maka penulis mengambil judul karya tulis “Manfaat Radioisotop dalam Bidang
Industri”.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas. Identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud radioisotop?
2. Apakah
penggunaan radioisotop dalam bidang industri?
3. Dampak
negatif radioisotop dalam kehidupan manusia?
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang, identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi yaitu penggunaan
radioisotop dalam bidang industri.
D.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakan, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka masalah
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana
Penggunaan Radioisotop Dalam Bidang Industri”
E.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
permasalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui
jenis radioisotop;
2. Mengetahui
pengaruh radioisotop bagi kehidupan manusia;
3.
Mengetahui kegunaan radioisotop dalam bidang
industri;
F.
Manfaat
Penelitian
Setelah
melakukan observasi secara langsung, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Untuk
memenuhi syarat guna mengikuti Ujian Akhir
Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN)
2. Menambah
wawasan terhadap kegunaan radioisotop
3. Mengetahui
jenis-jenis radioisotop
4. Serta
cara mengaplikasikan radioisotop dalam kehidupan sehari-hari
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian
Radioisotop
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan
reaksi ini dengan neutron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun
radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai
perunut untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau
sekelompok. Pengunaan radioisotop sebagai perunut berdasarkan pada ikatan bahwa
isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil.
Radioisotop ditambahkan kedalam suatu sistem untuk mempelajari sistem
itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Radioisotop mempunyai
sifat kimia yang sama seperti isotop stabil, maka radioisotop dapat digunakan
dan dapat dipantau. Atau suatu unsur yang jumlah elektronnya sama, akan tetapi
jumlah neutronnya berbeda dinamakan isotop. Apabila neuron dan proton dalam
inti atom tidak dapat membentuk suatu konfigurasi yang stabil, maka inti atom
akan mengalami disintegrasi spontan sambil memancarkan radiasi alfa, beta,
gamma, atau sinar-X. Proses disintegrasi ini dikenal dengan istilah meluruh.
Isotop yang mempunyai inti atom yang tidak stabil tersebut dinamakan
radioisotop.
Peluruh radioaktif adalah kumpulan
beragam proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel
subatomik (partikel radiasi). Peluruh terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Proses ini disebut proses “acak” (random)
sehingga sulit memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan Internasional (SI) untuk pengukuran
radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan
1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut
mempunyai aktivitas 1 Bq. Biasanya sebuah sampel material radioaktif mengandung
banyak atom, 1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah;
satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecqurel.
B.
Penggunaan
Radioisotop dalam Bidang Industri
Di negara-negara maju
penggunaan dan penerapan keradioaktifan telah dilakukan dalam berbagai bidang,
selerti pertanian, kedokteran, hidrologi, sains, industry dan lain-lain.
Penggunaan radioisotop dapat dibagi kedalam penggunaan sebagai perunut dan
penggunaan sebagai radiasi, radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab
sinar yany dipancarkan dan energi sinar serta waktu paruhnya merupakan sifat
khas radioisotop tersebut.
Radioisotopbaik
sebagai perunut maupun sebagai radiasi. Di bidang industri sebagai berikut:
1. Mendeteksi Kebocoran Pipa Radioisotop digunakan untuk mendetekti kebocoran pipa yang ditanam di tanah atau
dalam beton dengan memasukannya kedalam aliran pipa kebocoran pipa sehingga
dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran dalam beton.
2. Menentukan Kehausan atau Keroposan Yang Terjadi Pada
bagian Pengelasan atau Logam. Bagian
pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu
diletakan film maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan
memberikan gambar yang tidak merata.
3. Digunakan dalam pengujian kualitas
las pada waktu pemasangan pipa minyak
atau gas serta instalasi kilang minyak. Teknik
radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap
konstruksi. Pada
sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian las pada
waktu pepasangan pipa minyak atau gas serta kilang minyak. Selain bagian-bagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji
kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan
keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah
kobal-60 (60co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai
perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan atau gas dalam pipa serta
membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop lodom-13
dalam bentuk senyawa CH31311, radioisotop seng-65 (65 2n) dan fasfor-32
merupakan perunut, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta
residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow
meter, menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material,
rapat jenis dan penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60,
amerisium-24 (241 Am) dan cesium-137 (137 cs).
4.
Pemeriksaan tanpa merusak radiasi sinar gamma
dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambunganlas, yaitu
dengan meronsen benda tersebut, teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin
tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin
berkurang.
5.
MengontrolKetebalanBahan Ketebalan
produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan
bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan, jika
lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor
akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga
ketebalan dapat diperhatikan.
6.
PengawetanBahanradiasi juga telah banyak
digunakan untuk mengawetakan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan
lain-lain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena mengubah
struktur serta sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya,
berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga
dapat disimpan lebih lama.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat
yang digunakan sebagai penelitian
"Manfaat Radioisotop Dalam Bidang Industri" adalah BATAN. Penelitian di
laksanakan pada hari selasa tanggal 13-12-2016 pukul 11:00 sampai dengan selesai
yang beralamat di jalan Jalan Taman Sari, Coblong, Lb. Siliwangi, Bandung, Kota
Bandung.
Propil BATAN :
Propil BATAN :
a.
Profil
Batan
- Hendig Winarto (Deputi Bidang PendayagunaanTeknologi Nuklir)
- Suryantoro (Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir)
- Djarot Sulistio Wisnubroto (Kepala BATAN)
- Efrizon Umar ( Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir)
- Falconi Margono (Sekertaris Utama)
- Hendig Winarto (Deputi Bidang PendayagunaanTeknologi Nuklir)
- Suryantoro (Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir)
- Djarot Sulistio Wisnubroto (Kepala BATAN)
- Efrizon Umar ( Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir)
- Falconi Margono (Sekertaris Utama)
b.
Visi
BATAN unggul ditingkat regional, berperan dalam percepatan kesejahteraan dalam menuju kemandirian bangsa.
BATAN unggul ditingkat regional, berperan dalam percepatan kesejahteraan dalam menuju kemandirian bangsa.
c.
Misi
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir
2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal
1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir
2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal
3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin
ditingkatragional dan
berperan
aktif secara internasional
4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi
4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi
kepuasan
pemangku kepentingan
5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada
5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada
asa
kemanfaatan, keselamatan dan keamanan
B.
Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan adalah metode interview dan mencari informasi di internat. Metode
interview yaitu penulis datang ke narasumber untuk memperoleh data yang
diinginkan, dan mencari informasi di internet yaitu mencari data yang
diinginkan melalui situs-situs di internet.
a.
Jenis Penelitian
·
Metode
historis merupakan salah satu dari jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan
untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan objektif.
·
Metode
Deskriptif merupakan salah satu dari jenis metode penelitian. Metode penelitian
deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada.
·
Metode
eksperimental merupakan salah satu dari jenis metode penelitian. Metode eksperimental
merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variable dan
meneliti akibat-akibatnya.
b.
Prosedur Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan atau anggapan
yang sifatnya sementara tentang fenomena yang akan diselidiki, berguna untuk membantu
peneliti menuntun jalan pikirannya agar mencapai hasil penelitiannya. Yang dihipotesiskan
adalah pernyataan yang ada pada perumusan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data adalah tekni kata ucara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1.
Wawancara
Wawancara
adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara
tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek peneliti. Kemajuan teknologi
informasi seperti saat ini, wawancara bias saja dilakukan tanpa tatap muka,
yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan
untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
diangkat dalam penelitian. Atau merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
2. Observasi
Selain
wawancara, observasi juga merupakan salah satute knik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan panca indra, bias penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, periwisata, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang, observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
real suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3. Dokumen
Selain
melalui wawancara dan observasi, informasi juga bias diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini
bias dipakai untuk menggali informasi yang terjadi dimasa silam. Peneliti
peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut
sehingga tidak sekedar barang yang tidak bermakna.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Manfaat Radioisotop
Dalam Bidang Industri
Radioisotop adalah
isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan
neutron. Radioisotop berpengaruh dalam bidang industri,
karena dalam bidang industri radioisotope berguna untuk mendeteksi kebocoran pipa,
dengan cara radioracer merupakan unsur radioaktif berbentuk cair atau gas yang
dapat memancarkan sinar gamma sehingga dapat dideteksi paparan aktivitasnya dari
unsure radioaktif yang digunakan sebaga radioracer. Digunakan untuk menentukan kehalusan
atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan atau logam, digunakan dalam pengujian
las pada waktu pemasangan pipa minyak atau gas serta instalasi kilang minyak,
pemeriksaan tanpa merusak, mengontrol ketebalan bahan, dan pengawetan bahan.
B. Teknik Radioisotop
Teknik radioisotope adalah suatu teknik untuk memanfaatkan sifat-sifat
radiasi oleh suatu atom yang tida stabil memancarkan radiasi dan apabila radiasi
ini menumbuk suatu objek atau benda maka akan terjadi interaksi yang
menimbulkan berbagai efek. Prinsip dari teknik radioisotop yang mendasari perkembangan
teknologi aplikasi radioisotope dapat dibagi tiga golongan yaitu:
1. Radiasi yang
dipancarkan radioisotope dapat mempengaruhi dan mengubah sifat objek yang
dikenainya (teknologi proses radiasi).
2. Suatu objek dapat
mempengaruhi radiasi yang melaluinya (aplikasi sumber terbungkus).
3. Penggunaan
radioisotope sebagai perunut (aplikasi sumber terbuka).
Dalam bidang industri teknik radioisotope dapat diaplikasikan
untuk memberikan informasi tentang berbagai gejala penyimpanan prilaku dan terjadinya
kelainan fungsi suatu unit instalasi pabrik.
Aplikasi teknik perunu telah dilakukan
disuatu pabrik pupuk super fosfat dimana bubuk batuan fosfat dicampur dengan asam
fosfat secara kintinu dalam suatu alat pencampur yang dinamakan cone mixer. Didalam
cone mixer aliran bubuk batuan fosfat yang mengalir masuk kedalam cone mixer
dapat diatur, dan dalam percobaan ini dibuat variasi kecepatan masuk yaitu masing-masing
70,80dan 90 ton per jam.
Cara penggunaan
radioisotope dalam bidang industri
1.
Deteksi Kebocoran.
Setiap
industri biasanya dijumpai aliran fluida cair atau gas melalui pipa dalam jaringan
instalasi unit operasinya. Dalam rangkaian jaringan antar unit instalasi tidak jarang
terjadi peristiwa kebocoran yang mengakibatkan kerugian atas hilangnya fluida. Apabila
kebocoran tersebut terja di dalam rangkaian system instalasi yang kompleks maka
kerugian tidak hanya karena hilangnya fluida tersebut akan tetapi juga terjadinya
peristiwa bercampurnya fluida dengan bahan lain yang tidak dikehendaki. Hal ini
akan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan misalnya menurunya efisiensi dan
untuk kerja sistem, bahkan dapat berakibat lebih serius yaitu kemungkinan timbulnya
bahaya. Usaha untuk lokalisasi tempat bocoran adalah suatu hal yang sangat krusial
demi menekan pemborosan penggunaan bahan dan untuk menghindari bahaya atau kecelakaan
yang mungkin terjadi. Berbagai pengalaman menunjukan bahwa penggunaan perunut
radioisotope ternyata sangat efektif untuk memberikan informasi masalah kebocoran
instalasi industri tanpa harus menghentikan beroperasinya unit instalasi yang
bersangkutan. Ada tiga cara dasar bagaimana radioisotope digunakan untuk mendapatkan
informasi adanya problem kebocoran, yaitu:
a. Metode Pengukuran
Kecepatan Aliran
Metode yang sederhana untuk penentuan adanya kebocoran
adalah metode waktu transit dan metode injeksi kontinu. Metode waktu transit radioisotope
diinjeksikan secara sesaat pada suatu titik dibagian bawah aliran dipasang dua buah
detector. Apabila radioisotop yang diinjeksikan melewati detector maka sejak
radioisotope tersebut diinjeksikan kecepatan linear dari aliran radioisotope dapat
dikonversikan menjadi debit yaitu aliran volume persatuan waktu, yang mengikuti
hubungan : Q = 0,556 XA² x L/t.
b. Metode Pengukuran
Waktu Tinggal
Metode lain untuk menentukan adanya kebocoran
dalam rangkaian system adalah dengan menggunakan teknik penentuan waktu tinggal,
dimana interpretasi dilakukan terhadap kurva respon detector yang digambarkan oleh
rekorder. Pelaksanaan penyelidikan dapat diilustrasikan seperti pada kasus dibawah
ini. Pada gambar ditunjukan bahwa ada dua puncak yang dicatat oleh detector
dua, dimana puncak pertama menunjukan lintasan radioisotop akibat dari bocoran
yang terjadi pada bagian dari sistem aliran yang dinamakan lintasan pintas,
sedangkan puncak kedua adalah puncak utama yang merupakan lintasan radioisotop setelah
melewati sistem keseluruhan. Presentase besar kebocoran dapat dihitung dari membandingkan
luasan kurva puncak pertama dengan jumlah luasan puncak pertama ditambah luasan
puncak.
c. Metode Pengukuran Langsung
Metode ini adalah metode yang umum dan sering diaplikasikan,
dimana radioisotope diinjeksikan pada aliran yang dicuriga mengalami kebocoran dan
dilakukan deteks untuk melihat adanya kontaminasi radioisotop. Adanya kontaminasi
menunjukan bahwa terjadi kebocoran pada bagian tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Radioisotop memiliki mannfaat yang cukup besar bagi kehidupan manusia, dibidang industri radioisotope berguna untuk mendeteksi kebocoran pipa, dengan cara radioracer. Radioisotop merupakan unsure radioaktif berbentuk cair atau gas yang dapat memancarkan sinar gamma sehingga dapat dideteksi paparan aktivitasnya dari unsur radioaktif yang digunakan sebagai radiotracer, dapat disimpulkan bahwa radioisotope adalah sumber energi masa depan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.
Radioisotop memiliki mannfaat yang cukup besar bagi kehidupan manusia, dibidang industri radioisotope berguna untuk mendeteksi kebocoran pipa, dengan cara radioracer. Radioisotop merupakan unsure radioaktif berbentuk cair atau gas yang dapat memancarkan sinar gamma sehingga dapat dideteksi paparan aktivitasnya dari unsur radioaktif yang digunakan sebagai radiotracer, dapat disimpulkan bahwa radioisotope adalah sumber energi masa depan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.
B.
Saran
Berdasarkan
analisa permasalahan yang ada maka penyusun karya tulis menyarankan:
1. Kepada
siswa-siswi untuk tidak menilai perkem bangan radioisotope
dari
segi negatifnya saja.
2. Pemanfaatan
radioisotop dengan cara yang baik dan bijaksana serta
dilakukan
oleh ahlinya akan menjadi sebuah keuntungan bagi sumber daya kehidupan dimasa depan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.pengertianpakar
com/2015/06/pengertian-metode-penelitian-jenis-dancontohnya.html
http://www.batan.go.id/index.php/id/home/propil-batan
http://yi2ncokiyute.blogspot.in/2013/12/radio-isotop-dalam-bidang-industri.html
http//teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
transiskom.com/2016/03/teknik-pengumpulan-data-pada-analisis.html
---------------------------------------------------------------------------------
LAMPIRAN
--------------------------------------------------------------------------------
Biodata Penulis
Nama
saya Fahmi Rahmansyah, saya anak
kesatu dari tiga bersaudara. Saya lahir di Kuningan pada tanggal 02 Februari
1999. Saya tinggal di kampung kosambi Rt 02 Rw 03 Ds. Kosambi Kec. Balaraja
Kab. Tangerang. Saya beragama islam, saya gemar membaca, saya menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar di SDN Cijeruk Serang pada tahun 2005/2011, dan lulus
sekolah menengah pertama di SMPN 1 Kibun pada tahun 2014 sekarang saya
bersekolah di SMA PGRI Balaraja
Saya
duduk di kelas XII IPA 2, selama saya bersekolah di SMA PGRI Balaraja banyak
kegiatan yang saya ikuti. Saya pernah mengikuti organisasi Band, tidak terasa
sudah tiga tahun saya belajar di SMA PGRI Balaraja dan sebentar lagi saya akan
menghadapi ulangan nasional.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Biodata
Penulis
Nama saya
Muhamad Erwin, saya anak keenam
dari enam bersaudara. Saya lahir di tangerang pada tanggal 4 juni 1998. Saya
tinggal di kampung lobang Rt 01 Rw 02 Ds. Sukamurni Kec. Balaraja Kab.
Tangerang. Saya beragama islam, saya gemar menggambar, saya menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar di SDN Sukamurni II Balaraja pada tahun 2005/2011, dan
lulus sekolah menengah pertama di SMP PGRI Balaraja pada tahun 2014 sekarang
saya bersekolah di SMA PGRI Balaraja.
Saya duduk di kelas XII IPA 2, selama saya
bersekolah di SMA PGRI Balaraja banyak kegiatan yang saya ikuti. Saya pernah
mengikuti organisasi Pecinta Alam, tidak terasa sudah tiga tahun saya belajar
di SMA PGRI Balaraja, hari-hari yang sangat berkesan yang saya lewatkan bersama
teman-teman. banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh Karya Tulis Kimia Radioisotop Karya Fahmi Rahmansyah Dan Muhamad Erwin
1 komentar
Tulisan/artikel yang sungguh bermanfaaf
(Wisnu Murti,https://tulisandenpasar.blogspot.com)